''Tiap-tiap anak yang dilahirkan keadaannya suci, hingga dapat berbicara. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.'' (HR Aswad bin Sari') Hadis ini mengingatkan kita semua betapa penting peran orang tua dalam pendidikan anak.
Peran orang tua begitu besar. Mengapa? Pertama, anak yang masih kecil itu suci, belum tahu apa-apa, dan serba ingin tahu. Ia perlu dididik dan diajari yang baik-baik. Kedua, di dalam diri anak terdapat dua potensi dan dua dorongan, kepada yang baik dan yang buruk. Ia ingin meniru apa yang ia lihat pada orang tuanya dan lingkungannya. Oleh karena itu, ia sangat memerlukan arahan dan contoh perilaku baik dari orang tua.Satu contoh bahwa seorang anak di sekolah mendapat pendidikan dan praktikum salat. Namun, karena di rumah orang tuanya tidak pernah salat, maka anak tersebut pun susah untuk membiasakan diri mengerjakan salat. Apalagi jika di sekolah dilangsungkan pendidikan agama yang tidak diajarkan guru seagama, anak-anak bisa tidak jelas agamanya. Bahkan bisa ikut agama lain. Akan lebih konyol lagi jika anak yang belum ''berpikir dewasa'' itu dibebaskan memilih agama yang diinginkannya. Ia bisa menjadi kafir.
Sungguh suatu kesalahan besar jika orang tua menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang di dalamnya hanya ada pendidikan agama lain. Secara tidak langsung orang tua itu mempercayakan anaknya kepada sekolah tersebut untuk beragama lain.
Seorang anak, selain sebagai karunia Allah, ia adalah amanat Allah yang harus dididik sesuai dengan kehendak pemberi amanat, ''Suruhlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah ia jika telah berumur sepuluh tahun.'' (HR Ahmad). ''Didiklah anak-anakmu tentang tiga hal, yaitu mencintai Nabimu, mencintai keluarga beliau, dan mempelajari Alquran.'' (HR Ad-Dailamy). Sungguh jangan sampai karena hanya terpengaruh nilai ''lebih'' pada sekolah non-Islam, akidah anak dikorbankan.
Kesalahan pendidikan agama dan akhlak anak, selain menjadikan anak tidak baik, kelak orang tua akan dituntut Allah di hari kiamat. ''Seorang ayah adalah pemimpin keluarganya, ia akan dituntut atas kepemimpinannya.'' (HR Bukhari dan Muslim). Firman Allah, ''Jagalah dirimu dan keluarganya dari siksa api neraka .... (QS 66: 6). Artinya didiklah istri dan anak-anak kita menjadi orang Muslim dan saleh.
Oleh karena itu, bagi umat Islam akan jauh lebih baik dan lebih bisa dipertanggungjawabkan jika tidak menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah non-Islam, mendidik agama dan akhlak mereka dengan baik di rumah, dan memberi contoh baik kepada mereka. Wallahu a'lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar