Selasa, 09 November 2010

Bencana Merapi, Pemberitaan Yang Terlalu Labay


Pemberitaan di media tentang Bencana Merapi memang sangat menyedihkan, tetapi apakah yang diberitakan media sepenuhnya benar? Media disini termasuk dengan update status di Jejaring Sosial seperi Facebook yang selalu dan selalu mengutip tentang bencana merapi. Seperti kata-kata, "apakah jogja akan kiamat?", "Jogja luluh lanta", "Merapi kembali meletus", "Jogja Seperti Kota Mati", dan lain-lain.

Disini saya hanya bicara sesuai pengalaman pribadi ketika berada di Jogja (Sleman) saat Gunung Merapi Meletus dan Mbah Marijan meninggal dunia.

Awalnya, saya merasa takut dengan bencana ini. Karena memang erupsi merapi 26 Oktober 2010 ini jauh lebih parah ketimbang erupsi di tahun 2006 silam. Tetapi setelah menetapkan diri untuk tetap tinggal di Jogja dan aktif menjadi relawan bersama Yayasan A-Turots Indonesia (YAI), saya mulai merasakan bahwa pemberitaan di media tentang merapi terlalu labay dan terkesan membesar-besarkan.

Menurut hemat saya, pemberitaan seperti itu sah-sah saja. Karena "katanya" bertujuan untuk menarik perhatian publik sehingga dapat memunculkan kesadaran para donatur untuk membantu para korban bencana.

Tetapi disisi lain, justru pemberitaan yang terlalu lebay bisa mematikan kota Jogja. Alasannya, Jogja yang dihuni oleh para perantau dari seluruh belahan bumi Indonesia akan menjadi sepi karena dipaksa pulang oleh orang tuanya ke daerahnya masing. Padahal kondisi riil di Jogja tidak terlalu menyeramkan seperti yang diberitakan media.

Artinya, pemberitaan yang terlalu lebay tidak akan menyelasikan masalah, tetapi hanya akan menambah masalah baru yang bermula dari keresahan publik.

Dari sini hendaknya, siapapun untuk kembali mengatakan Bahwa bencana merapi bukanlah akhir dari kota jogja. Jangan arahkan opini publik tentang kengerian-kengerian merapi dan Jogja. Justru kita sebagai warga Jogja, Warga Indonesia, harus membantu menenangkan para korban. Bukan justru menambah keresahan mereka.

Tidak ada komentar:

Artikel Terbaru

Republika Online