Mengapa Orangtua Harus Lebih Terlibat dalam Pendidikan Anak?
Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al-Tahrim ayat 6 berfirman: “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang pun dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (suci). Kedua orangtuanyalah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.”
Firman Allah SWT dan Sabda Rasulullah SAW di atas menggambarkan bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab penuh dari kedua orangtua, bukan yang lain. Tanggung jawab bukan sebatas memilihkan sekolah atau membiaya sekolah dan segala keperluanya. Lebih dari itu, tanggung jawab orangtua diwujudkan dalam keterlibatan langsung orangtua dalam pendidikan (kehidupan) anak-anaknya. Ketika orangtua terlibat langsung dalam kehidupan dan pendidikan anak-anaknya, maka mereka akan memberi perlakuan yang lebih tepat kepada anak-anak. Hasil-hasil penelitian (Henderson dan Mapp, 2002; National Standards for Parent/Family Involvement Programs, 2004) membuktikan bahwa keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak berhubungan dengan :
1. Prestasi anak ,
- Ketika orangtua terlibat–tanpa melihat status sosial ekonomi, latar belakang etnis/ras atau tingkat pendidikan orangtua–anak-anak menunjukkan prestasi yang lebih tinggi,
- Ketika orangtua terlibat dalam pendidikan anak-anaknya, anak-anak mereka memiliki skor tes yang lebih tinggi, lebih sering menyelesaikan pekerjaan rumah, dan lebih tinggi dalam kehadiran di sekolah
- Dalam program yang dirancang untuk melibatkan orangtua dalam kemitraan yang penuh, prestasi anak-anak dari keluarga yang tidak beruntung tidak hanya meningkat tetapi juga mampu mencapai level standar seperti yang dipersyaratkan bagi anak-anak dari status sosial ekonomi menengah.
- Para siswa kemungkinan besar mengalami kemunduran dalam prestasi akademik jika orangtua tidak berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah, tidak mengembangkan sebuah hubungan yang menguntungkan dengan guru, dan tidak memantau apa yang terjadi di sekolah anak-anak mereka
- anak-anaknya lulus dari sekolah dengan nilai yang lebih tinggi,
- anak-anaknya memiliki kemungkinan besar untuk memasuki pendidikan tinggi,
2. Perilaku anak
- Ketika para siswa melaporkan dirinya merasa mendapat dukungan dari sekolah dan rumah, mereka memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, menganggap sekolah lebih penting, dan cenderung melakukan sesuatu dengan lebih baik
- Keterlibatan siswa dalam penyalahgunaan narkoba, perilaku kekerasan, dan perilaku antisosial lainnya menunjukkan penurunan seiring dengan meningkatnya keterlibatan orangtua
- Anak-anak memperlihatkan sikap-sikap dan perilaku-perilaku yang lebih positif,
3. Budaya
- Sekolah-sekolah yang berhasil adalah sekolah-sekolah yang berhasil melibatkan orangtua dari berbagai latarbelakang sosial-ekonomi-budaya, memusatkan diri pada membangun hubungan kemitraan yang menguntungkan antara para guru, keluarga, dan anggota masyarakat; mengakui, menghargai, dan mempertimbangkan kebutuhan keluarga seperti adanya perbedaan status dan budaya; mengembangkan sebuah pandangan kemitraan bahwa wewenang dan tanggung jawab adalah dipikul bersama-sama.
4. Usia
- Keuntungan-keuntungan dari keterlibatan orangtua tidak terbatasi pada anak-anak usia dini; mereka semua mendapatkan keuntungan yang bemakna pada semua kelompok usia dan semua tingkatan pendidikan.
- Para siswa SMP dan SMA yang orangtuanya tetap terlibat dalam pendidikan mereka, mampu melakukan peralihan yang lebih baik, memelihara kualitas kerja mereka, dan mengembangkan rencana-rencana yang realistis terkait masa depan mereka. Sebaliknya, para siswa yang orangtuanya tidak terlibat lagi, kemungkinan mengalami drop-out sekolah lebih besar.
5. Kualitas Sekolah
• Sekolah-sekolah yang memiliki kerjasama yang baik dengan orangtua menunjukkan semangat guru yang meningkat dan mendapat penilaian yang lebih tinggi dari para orangtua.
• Sekolah-sekolah yang para orangtuanya terlibat memiliki dukungan yang lebih banyak dari para orangtua dan memiliki reputasi yang lebih baik di masyarakat.
• Sekolah-sekolah yang dinilai bagus dalam program kemitraan dengan orangtua memperlihatkan hasil ujian nasional yang lebih baik.
Oleh karena itu, kata Muhammad Nur Abdul Hafizh dalam bukunya” Mendidik Anak bersama Rasulullah, “Bersegeralah kamu dalam mendidik anak sebelum kesibukanmu melalaikanmu, karena sesungguhnya apabila anakmu telah berumur dewasa dan telah berakal (tetapi tidak berpendidikan), dia akan menyibukkan hatimu (dengan keburukan) (hikmah).”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar